Selasa, 02 Februari 2016

DUA FEBRUARI ADALAH HARI IBU



Alunan kumandang adzan subuh membuat  kelopak mata saya membuka dalam keterkejutan. Saya dibangunkan oleh suara adzan subuh, itu artinya saya kesiangan..!           Setelah menunaikan shalat, bergegas saya memulai rutinitas pagi dengan sedikit ketergesaan. Saya awali dengan pemeriksaan terhadap kelengkapan harian suami yang akan berangkat raker selama tiga hari kedepan. Oke...beres. Berikutnya, menyiapkan kebutuhan anak-anak seharian nanti, selama saya meninggalkan rumah untuk bekerja. Alhamdulillah, tuntas juga agenda pagi saya.
          Sambil rehat sejenak, perlahan tangan saya meraih ponsel dan terpana menatap layar yang menampilkan tanggal hari ini, dua Februari. Seketika ingatan saya melayang pada ibu, wanita yang paling saya sayangi di dunia ini. Ibu, wanita yang kaya akan pengalaman hidup. Terlahir dari keluarga yang cukup berada dimasa kanak-kanaknya, dan kemudian Allah uji dengan kondisi keluarga yang mengalami  kesulitan ekonomi ketika beranjak remaja.
           Ibu menikah dengan ayah  yang kala itu merupakan seorang pedagang cukup mapan, untuk kemudian kembali diuji dengan kesulitan ekonomi disaat saya dan adik saya masih balita. Ahh, ibu adalah potret wanita tangguh yang ditempa oleh pasang surut kehidupan. Ibu yang selalu mengajarkan pada kami anak-anaknya, kesederhanaan, kerja keras dan menjaga amanah dalam beratnya tanggung jawab.
          Hingga kini, ibu tetaplah pekerja keras yang tak bisa duduk diam dalam usianya yang beranjak senja. Ada saja usaha yang ingin dicoba kelola oleh ibu.
“badan ibu pegal-pegal kalau duduk diam tak bekerja” begitu selalu jawaban beliau setiap kali saya dan adik-adik meminta ibu untuk tak lagi bekerja.
          Ditanggal dua Februari beberapa tahun lalu, Saya  memasang nsp  lagu ‘ibu’ milik iwan fals selama setahun sebagai hadiah buat ibu. Ibu mengharu biru menerimanya, hingga memutuskan datang mengunjungi saya di tanah rantau. Saya dan ibu memang mempunyai sisi kemesraan yang sedikit unik.
          Hari ini, dua Februari. Saya raih ponsel dan menekan no telepon ibu, terdengar suara lembut ibu di ujung telepon. Saya ucapkan kata dengan sepenuh hati,
“Ibu….selamat hari ibu”.

#OneDayOnePost
#FebruariMembara 2

10 komentar:

  1. Salam buat ibunya yaa. Semoga sehat dan baik2 saja hingga sepanjang usia..

    BalasHapus
  2. Selamat hari Ibu buat ibunya.. Semoga barokah usianya

    BalasHapus
  3. Aamiin...
    Senangnya dikunjungi pasangan penulis..makasih untuk doa dan kunjunganya bang syaiha & mba ella..:)

    BalasHapus
  4. Semoga kita diberi kesehatan dan kemampuan untuk memuliakan orang tua ya mbak

    BalasHapus
  5. Semoga kita diberi kesehatan dan kemampuan untuk memuliakan orang tua ya mbak

    BalasHapus
  6. Selamat hari ibu untuk ibunya mb rifa, titip salam ya :))))

    BalasHapus
  7. Tidak bisa dipungkiri lagi, kapanpun waktunya itu bisa dijadikan sebagai hari ibu. Selamat menjadi ibu menginspirasi:)

    BalasHapus
  8. Aamiin ya Rabbal'alamiin...makasih mba julia & mba nurul...:)

    BalasHapus
  9. Setujuu mba Anisah...semoga Allah mampukan kita jadi ibu yang baik untuk anak-anak kita

    BalasHapus
  10. Setujuu mba Anisah...semoga Allah mampukan kita jadi ibu yang baik untuk anak-anak kita

    BalasHapus

Tulis ya